Wednesday, 25 November 2009

BAHASA MASYARAKAT PINGGIRAN




Oleh: Khoirul Taqwim


Darahku mengalir di jalanan

Keringatku banjir basahi alam

Kering kerontang perutku

Aku haus kebenaran

Jangan kau bodohi aku

Karena aku punya keyakinan

Bahwa pasti kau kan tipu aku


Wahai sang penguasa

Aku masyarakat pinggiran

Air mataku basahi kehidupan

Tak ada yang mau dengar jerit tangisku

Hari ini aku bersuara dengan lantang

Menghadap sang penguasa

Bahwa aku tak tinggal diam

Untuk menyuarakan jeritan masyarakat pinggiran


Aku masyarakat pinggiran

Pasti yang terus kamu kibuli

Bila aku kamu ceramahi

Aku hanya tahu cangkul dan celurit dilenganku

Itu bahasa sehariku

Bila hati sudah tak kuat menahan amarah ini

Pasti kamu tahu apa bahasaku

Celurit cangkul itu bahasa diskusiku


Tuhanku

Izinkan perjuanganku kan terus berkobar di udara

Izinkan aku menulis sebuah makna perlawanan

Aku sebagai masyarakat pinggiran

Bicara tentang rasa ketidak-adilan

Tentang rasa nilai kemanusiaan


Tuhanku

Aku yakin dari hati yang dalam

Sabda dan firmanmu

Selau hadir dalam perjuangan orang yang teraniaya

2 comments: