Saturday, 31 October 2009

TUHAN IZINKAN AKU MEMBUNUH

Oleh: Khoirul Taqwim

Mata terkapar kaku
Tangan dirantai zaman
Kaki dipotong tak tersisa
Leher hilang sepotong
Badan lebur remuk
Anak tanpa bapak
Hati terbakar
Jantung meledak
Penjajahan terjadi
Bumi merintih
Bumi menangis

Tuhan
Sangkurku kulepas
Senapanku tak puas
Lihat kejadian sore ini
Kuizin
Kuminta pamit
Izinkan aku membunuh

Tuhan
Kudo’a dalam dada
Kudo’a dalam jiwa
Sepenggal cerita
Kuikhlas membunuh
Dosa kemana
Kuharus tetap membunuh

Tuhan kuizin membunuh
Dibumi hangus
Udara jadi beku
Jalan jadi darah
Air mencair nanah
Tuhan izinkan aku membunuh
Demi firmanmu

BAHASA TINGKAH LAKU

Oleh: Khoirul Taqwim

Penuh rasa dalam nafas
Sejenak melipat rasa
Jiwaku tak setenang embun pagi
Sakit jiwa terasa dalam dada

Teman dulu saat tiba
Kau campakkan bahasa tingkah
Kau lari keluh kesah
Kau cipta suatu rasa
Kau nikmat dalam sedih

Kata putus tak terucap
Lari terasa dalam jiwa
Bahasa tingkah laku
Ada arti lewat gerak
Terasa dalam jantung

Bahasa gerak menelusuri kepingan hidup
Sepotong kehidupan menari dalam sepi
Ingatkan saat bersama
Pisah tak terhindar sejenak rasa
Sepi dan sepi kurasa

Salahkah semua dalam diam
Bahasa dalam tingkah rasa
Kan kemana rasa cipta kita
Dewasa tak ada kamus cerita
Ego menang dalam diri kita

Bahasa tingkah laku tercipta
Hati lara dalam dada
Telat semau kurasa
Hilang kisah kita
Waktu makan semua cara

Bahasa tingkah laku
Bahasa diam dalam rasa
Bahasa telinga
Bahasa mata
Bahasa tanpa suara
Bahasa tercerna dalam jiwa

Kurasa sepi menggigil
Aku lara dalam tingkah
Aku lara dalam laku
Tercipta tingkah laku
Bahasa tak terkira rasa